Minggu, 02 April 2017

Wibawa

Berseri raut wajahmu
berjalan penuh wibawa
pun hentakan pada kaki
kawan tertunduk menjatuhkan punggungnya



Mimpiku




Memimpikanmu adalah hal yang sangat luar biasa. Ku memelukmu erat kala ku melihatmu dibelakangku. Lantunan ayat Qur’an menghiasi jagat sembari ku menangis peluk erat dirimu.seakan ku tak mau ditinggal pergi. Kau melepaskanku. Tak sempat ku tatap wajahmu.karena senggukan air mata menyibukkanku.kau pergi. Dan masih kulihat jutaan manusia melantunkan ayat Qur’an yang suci. Ku pandangi,terdiam dan tetap menangis. Ternyata dalam tidur nyataku,air mata telah membasahi pipi. Begitu kusadar. Ku menangis bahagia dapat bertemu bahkan memelukmu. Terimakasih kakekku.kutak pernah melihatmu sebelumnya. Semoga kau tenang dan teriring rohmat disurga.

SULIT




Kotor,Redup,Kumuh
Semua tersebar dihatiku
Kebaikan sulit menembus
Menempelpun terkadang tidak

Hanya pengakuan
Aku mencintaimu
Tapi…Tidak…
Sulit membenarkan dalam hati

Aku tahu, aku harus mencintaimu
Tapi sangat sulit dengan ketulusanku
Hanya terucap perkataan  
Tapi kosong tanpa ketulusan

Aku salah … aku bodoh…
Ketidaktulusanku pertanda kelemahan imanku
Hanya orang beriman kuatlah yang akan mencintaimu
Semua berdasar jiwaku yang kotor

Walau, kekeruhan hati masih melanda hati
Ku beri’tiqod  kan mencintaimu
Belajar mencintai orang yang tak pernah jumpa
Kepada mu wahai Nabiku …